My InforShare- Perebutan kursi DKI 1 kini semakin sengit, banyak pendukung calon yang saling mancari dukungan ke masyarakat. Tetapi ada salah satu relawan calon yang agak berbeda pada pemilihan calon gubernur DKI Jakarta kali ini. Relawan tersebut yaitu Teman Ahok.Teman ahok merupakan relawan dari Gubernur DKI Jakarta yang sekarang menjabat yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa ahok.
Pada masa kemunculannya, Teman Ahok menggalang dukungan dengan cara mengumpulkan KTP penduduk DKI sebanyak 1 juta copy KTP. Teman Ahok tidak meminta sepeserpun uang operasional guna menggalang dukungan. Sejak awal kemunculannya hingga sekarang, Teman Ahok belum digubris oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dan hingga kini Teman Ahok masih mandiri dalam urusan finansial.
Ahok juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan membiayai relawannya. Ahok juga menuturkan bahwa Teman Ahok masih mencari dana secara mandiri. Selain dari dana mandiri, Teman Ahok juga mendapat dana dari pernak-pernik seperti gelang dan kaos.
Pernak-pernik ini mereka jual secara online atau melalui booth yang dibuka dipusat perbelanjaan yang tersebar di Jakarta. Jenis pernak-pernik yang dijual teman ahok dapat anda lihat di laman resmi mereka di www.temanahok.com.
Pada awal-awal berdirinya teman ahok, mereka menghimpun dana dari perseorangan. Selama proses pengumpulan KTP, Teman Ahok bersikeras menolak bantuan dana dari manapun. Ahok pernah bercerita bahwa temannya pernah ditolak oleh Teman Ahok saat hendak menyumbangkan sejumlah uang.
Berdasarkan laporan keuangan dilaman resminya, pemasukan yang diterima Teman Ahok sejauh ini sekitar Rp. 797 Juta, adapun pengeluaran mencapai Rp. 762 Juta.
Teman Ahok menegaskan bahwa donasi dalam bentuk uang akan ditolak, karena akan menyulitkan mereka dibagian pencatatan. Meski bukan kelompok berbadan hukum resmi, Teman Ahok harus siap jika disuruh melakukan audit keuangan. Oleh karena itu mereka menolak bantuan dalam bentuk uang karena mereka beranggapan bahwa mencatat uang masuk dari hasil penjualan dinilai lebih mudah untuk dipertanggung jawabkan daripada menerima dalam bentuk uang.
Sebagai gantinya Teman Ahok akan menerima bantuan dalam bentuk barang atau jasa. Seperti yang dituturkan oleh salah satu relawan Teman Ahok, bahwa pada awal-awal kemunculannya mereka bingung untuk memberitahukannya kepada masyarakat tentang penggalangan satu juta KTP, tetapi ada salah satu orang memberikan bantuannya dengan bentuk membuatkan animasi sebagai media untuk menggambarkan pengumpulan KTP.
Bantuan semacam itulah yang membuat teman ahok merasa tidak sendirian dalam perjuangannya, uajar asalah satu relawan Teman Ahok. Mereka senang bahwa banyak masyarakat yang rela mencurahkan tenaga dan waktu untuk mendukung ahok maju kembali sebagai gubernur DKI Jakarta.
Pada masa kemunculannya, Teman Ahok menggalang dukungan dengan cara mengumpulkan KTP penduduk DKI sebanyak 1 juta copy KTP. Teman Ahok tidak meminta sepeserpun uang operasional guna menggalang dukungan. Sejak awal kemunculannya hingga sekarang, Teman Ahok belum digubris oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dan hingga kini Teman Ahok masih mandiri dalam urusan finansial.
Ahok juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan membiayai relawannya. Ahok juga menuturkan bahwa Teman Ahok masih mencari dana secara mandiri. Selain dari dana mandiri, Teman Ahok juga mendapat dana dari pernak-pernik seperti gelang dan kaos.
 |
| Salah satu pernak pernik guna mendanai operasional Teman Ahok |
Pernak-pernik ini mereka jual secara online atau melalui booth yang dibuka dipusat perbelanjaan yang tersebar di Jakarta. Jenis pernak-pernik yang dijual teman ahok dapat anda lihat di laman resmi mereka di www.temanahok.com.
Pada awal-awal berdirinya teman ahok, mereka menghimpun dana dari perseorangan. Selama proses pengumpulan KTP, Teman Ahok bersikeras menolak bantuan dana dari manapun. Ahok pernah bercerita bahwa temannya pernah ditolak oleh Teman Ahok saat hendak menyumbangkan sejumlah uang.
Berdasarkan laporan keuangan dilaman resminya, pemasukan yang diterima Teman Ahok sejauh ini sekitar Rp. 797 Juta, adapun pengeluaran mencapai Rp. 762 Juta.
Teman Ahok menegaskan bahwa donasi dalam bentuk uang akan ditolak, karena akan menyulitkan mereka dibagian pencatatan. Meski bukan kelompok berbadan hukum resmi, Teman Ahok harus siap jika disuruh melakukan audit keuangan. Oleh karena itu mereka menolak bantuan dalam bentuk uang karena mereka beranggapan bahwa mencatat uang masuk dari hasil penjualan dinilai lebih mudah untuk dipertanggung jawabkan daripada menerima dalam bentuk uang.
Sebagai gantinya Teman Ahok akan menerima bantuan dalam bentuk barang atau jasa. Seperti yang dituturkan oleh salah satu relawan Teman Ahok, bahwa pada awal-awal kemunculannya mereka bingung untuk memberitahukannya kepada masyarakat tentang penggalangan satu juta KTP, tetapi ada salah satu orang memberikan bantuannya dengan bentuk membuatkan animasi sebagai media untuk menggambarkan pengumpulan KTP.
Bantuan semacam itulah yang membuat teman ahok merasa tidak sendirian dalam perjuangannya, uajar asalah satu relawan Teman Ahok. Mereka senang bahwa banyak masyarakat yang rela mencurahkan tenaga dan waktu untuk mendukung ahok maju kembali sebagai gubernur DKI Jakarta.
Comments
Post a Comment